KAMUS 5 BAHASA DAERAH

 widyatama.ac.id




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga kamus ringkas ini dapat selesai tepat waktu.
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Heri Isnaini, S.S. , M.Hum. dosen Bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan terkait pembuatan Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia ini. Tanpa binaan dari beliau mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku. Kesalahan yang terdapat di dalam laporan pembuatannya jelas ada, namun bukanlah kesalahan yang disengaja. Dari semua kesalahan saya, kiranya dapat dimaklumi.
Terimakasih saya ucapkan juga kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya tentang bahasa daerah masing - masing sehingga menambah pengetahuan baru bagi saya.
Terimakasih pula untuk situs google yang sudah banyak membantu dalam memberi referensi bahasa – bahasa yang ada di Indonesia ini.
Demikian, harapan saya semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula. Amin.



                                                                                                Bandung,     Desember 2016
                       






DAFTAR ISI

Halaman Judul (Cover)           ………......................................................……………..
Kata Pengantar                       …………………………………...…….…………..…... 1
Daftar Isi                                 ….........…………………………...……………………. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang                 ....................……………………...………………....….. 3
1.2  Rumusan                          ......................…..………………...…………………...... 3
1.3  Tujuan                              ...…………………….……………………………....…. 4
1.4  Manfaat                            ......................................................................................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah 5 Bahasa Daerah Indonesia          ................................................................. 5
2.1.1 Bahasa Aceh                  ............................................................................. 5
2.1.2 Bahasa Bali                    ............................................................................. 5
2.1.3 Bahasa Jawa                   ............................................................................. 5
2.1.4 Bahasa Minang              ............................................................................. 6
2.1.5 Bahasa Sunda                ............................................................................. 6
2.2 Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya dan Sarana Pemersatu Bangsa            ..... 6
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Perbedaan Bahasa Daerah Untuk Berkomunikasi        ............................. 7
3.2 Pemecahan Masalah dengan Kamus Ringkas       ..................................................... 7
            3.2.1 Ungkapan           ......................................................................................... 8
            3.2.2 Percakapan         ......................................................................................... 9
            3.3.3 Kosakata          ......................................................................................... 14
3.3 Peran Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah   ................................................................. 15
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan                       …..……………...…………………………..………….. 16
4.2 Saran                                 …..…………………………...…………………..…...... 16
4.3 Daftar pustaka                  ………………………………………….…………........ 16
                                                  
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sebuah sistem yang berhubungan satu sama lain yang tersusun dari simbol lisan dan bersifat arbitrer yang dipakai oleh sekelompok masyarakat. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi sesama manusia. Oleh karena itu, bahasa sangat penting untuk dipahami dan dimengerti baik dalam penulisan maupun pelafalannya.
Bahasa juga menjadi ciri khas suatu negara dan bangsanya, karena dalam suatu negara pasti tersusun atas daerah – daerah yang mempunyai perbedaan dan menjadi satu, begitupun Indonesia yang merupakan negara kepulauan pasti memiliki banyak daerah yang dilengkapi perbedaan bahasa daerahnya.
Perbedaan bahasa daerah di sinilah yang ingin saya garis bawahi. Mengapa demikian? Karena menurut saya pribadi bahasa daerah yang merupakan kekayaan negara ini terkadang menjadi penghalang komunikasi yang baik antarwarga negaranya. Hal seperti ini sering terjadi baik dari pengalaman banyak orang maupun pengalaman pribadi, di mana saat saya bertemu saudara dari Aceh kami hanya bisa tersenyum tanpa bisa banyak berbincang karena terbatasi oleh perbedaan bahasa daerah. Berdasarkan pengalaman pribadi tersebut membuat saya ingin membuat kamus ringkas Bahasa Daerah Indonesia ini supaya tidak terjadi lagi kesalahpahaman di antara keluarga besar negara ini dalam berkomunikasi sehingga negara kita semakin kuat persatuannya. Amin.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kita dapat membuat rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.2.1        Seberapa besar pengaruh perbedaan bahasa daerah terhadap komunikasi masyarakatnya?
1.2.2    Mengapa perbedaan bahasa daerah ini butuh pemecahan masalahnya?
1.2.3    Bagaimana peranan kamus ringkas ini nantinya?
1.3  Tujuan
1.3.1    Mengurangi kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan orang dari daerah lain dikarenakan masih besar pengaruh perbedaan bahasa.
1.3.2    Perbedaan bahasa dapat menimbulkan kesalahpahaman maka di cari solusinya agar semua masalah dapat terpecahkan dan menjadi jelas.
1.3.3    Dengan adanya kamus ringkas ini diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia dalam komunikasi antardaerahnya.

1.4  Manfaat
1.4.1    Dengan komunikasi yang berjalan dengan baik dapat membuat hubungan antar daerah di Indonesia menjadi lebih baik.
1.4.2    Semua komunikasi berjalan dengan baik tanpa ada hambatan (diskomunikasi).
1.4.3    Memberi pengetahuan dan bahasa baru daerah lain sehingga Indonesia semakin solid keutuhan dan keanekaragaman NKRI nya.
















BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1       Sejarah 5 Bahasa Daerah Indonesia
            2.1.1    Bahasa Aceh
Bahasa Aceh merupakan bahasa yang dituturkan oleh suku aceh yang berada di pesisir, pedalaman dan Kepulauan Aceh. Pada tahun 2000 menurut sensus penutur bahasa Aceh ini berjumlah lebih kurang sekitar 3,5 juta jiwa. Dialek bahasa ini diantaranya : dialek Banda Aceh, Bueng, Pase dan Tunong. (Kariem, 2013)
            2.1.2    Bahasa Bali
Bahasa Bali merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Bali, Lombok bagian barat dan daerah ujung timur Pulau Jawa. Bahasa Bali sendiri memiliki beberapa tingkatan yang serupa dengan Jawa yakni : bahasa Bali Kasar, Madya dan Alus. Bahasa Bali berkerabat dengan Bahasa Sasak dan beberapa bahasa di Pulau Sumbawa. Selain itu bahasa ini dengan Bahasa Jawa memiliki kemiripan dalam hal kosakata karena pengaruh penjajahan kerajaan Mataram. Menurut sensus tahun 2000 Bahasa Bali dituturkan oleh 3,3 juta jiwa. Bahasa Bali memiliki beberapa dialek yang diantaranya : dataran rendah Bali, dataran tinggi Bali dan Nusa Penida. (Kariem, 2013)
            2.1.3    Bahasa Jawa
Bahasa Jawa dituturkan oleh masyarakat Indonesia terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan seperti Ngoko, Madya dan Krama. Menurut sensus tahun 2000 Bahasa Jawa dituturkan oleh 84 juta jiwa lebih. Bahasa Jawa memiliki beberapa dialek seperti : Brebes, Cirebon, Pekalongan, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Tegal dan lainnya. (Kariem, 2013)



            2.1.4    Bahasa Minang
Bahasa Minang merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat daerah Provinsi Sumatera Barat, Barat Riau, Negeri Sembilan dan Malaysia. Menurut sensus tahun 2000 bahasa ini dituturkan oleh 5 juta jiwa. Bahasa Minangkabau banyak memiliki dialek yang diantaranya : dialek Padang Panjang, Pariaman, Ludai, Kurai, Kuranji, Sungai Batang dan lainnya. (Kariem, 2013)
            2.1.5    Bahasa Sunda
Bahasa Sunda dituturkan oleh masyarakat Pulau Jawa bagian barat. Bahasa ini diikuti oleh 34 juta jiwa menurut sensus pada tahun 2000. Dialek sunda pun beragam, diantaranya : dialek barat (Banten Selatan), dialek utara (bogor dan sekitarnya), dialek priangan (Bandung, Garut dan sekitarnya), dialek tengah timur (Sumedang, Majalengka), dialek timur laut (Kuningan), dialek tenggara (Ciamis dan sekitarnya). (Kariem, 2013)

2.2       Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya dan Sarana Pemersatu Bangsa
            Indonesia yang kaya raya akan bahasa daerah ini merupakan kebanggaan tersendiri yang dimiliki oleh kita sebagai warga negaranya, namun di sisi lain ini merupakan tugas yang tidak ringan untuk kita semua terutama generasi muda Indonesia. Di mana kita harus memikirkan bagaimana cara melindungi, menggali manfaat, dan mempertahankan keberagamannya. Indonesia sendiri memiliki 726 bahasa menurut Ethnoloque di tahun 2012. Sedangkan menurut Unesco yang tertuang dalam Atlas of The World’s Language in Danger of Disappearing, Indonesia memiliki 640 bahasa daerah (2001:40) yang di dalamnya terdapat kurang lebih sekitar 154 bahasa yang harus lebih diperhatikan karena 139 bahasa terancam punah dan 15 bahasa lainnya dianggap telah mati. Oleh karena itu, ini merupakan pekerjaan rumah untuk kita semua sebagai warga Indonesia untuk menemukan cara agar bahasa daerah tetap terjaga keberagamannya. (Sugiyono, 2016)

BAB 3
PEMBAHASAN
3.1  Pengaruh Perbedaan Bahasa Daerah Untuk Berkomunikasi
Bahasa yang merupakan alat komunikasi lisan oleh alat ucap manusia menjadi sebuah hal yang sangat menarik untuk kita pelajari lebih terperinci. Dalam mempelajari bahasa kita akan mengenal komunikasi yang berarti suatu interaksi, maka alat komunikasi dapat diartikan suatu alat untuk berinteraksi.
Dalam berinteraksi tentu kita harus dalam satu konteks bahasa yang sama. Akan tetapi, Indonesia yang beranekaragam bahasanya menimbulkan pengaruh yang buruk untuk komunikasi antar warga negara (diskomunikasi). Hal ini jika tidak segera diselesaikan akan memperburuk kesatuan Indonesia dan memecah belah bangsa ini. Oleh karena itu, dibuatlah Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia ini agar nantinya ragam bahasa bisa tetap di jaga dan komunikasi antardaerah tidak lagi terbebani perbedaan bahasa sehingga hubungan antardaerah menjadi lebih baik dan Indonesia lebih maju.
3.2  Pemecahan Masalah Untuk Perbedaan Bahasa Daerah dengan Kamus Ringkas
Melihat akan pengaruhnya yang berdampak besar untuk Indonesia kedepannya. Penulis sebagai warga Indonesia ingin membuat pemecahan masalah komunikasi dengan Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia yang semoga dapat menjadi solusi terbaik nantinya. Sehingga semua komunikasi berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.
Berikut Isi Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia dan selamat belajar.


3.2.1 Ungkapan ( Tegur Sapa)
Bahasa Indonesia
Bahasa Aceh
Bahasa Bali
Bahasa Jawa
Bahasa Minang
Bahasa Sunda
Selamat Pagi
Seulamat Beungoh
Rahajeng Semeng
Sugeng Enjing
Selamek Pagi
Wilujeng Enjing
Selamat Siang
Seulamat cot urou
 Rahajeng Tengai
 Sugeng Siang
 Selamek Siang
 Wilujeng Siang
Selamat Sore
Seulamat Seupot
Rahajeng Sanje
Sugeng Sonten
Selamek Sore
Wilujeng Sonten
Selamat Malam
Seulamat Malam
 Rahajeng Wengi
 Sugeng Wengi
 Selamek Malam
 Wilujeng Wengi
Selamat Tidur
Seulamat Eeh
 Rahajeng Mekolem
 Sugeng Kulem
 Selamek Lalok
 Wilujeng Kulem
Selamat Datang
Saleum Teuka
Rahajeng Rauh
Sugeng Rawuh
Selamek Datang
Wilujeng Sumping
Apa kabar? (Baik)
Puhaba? (Ulon geut)
Kenken kabare? (Becik)
Priwe Kabare? (Apik)
Apo kaba? (Baiak)
Kumaha Damang? (Pangestu)
Siapa namamu?
Nan droeneuh soe?
Nyen adan ragane?
Jeneng mu sopo?
Sia namo wa’ang?
Saha Nami Anjeun?
Rumah kamu di mana?
Pat neuduek rumoh?
Nyen umah ling dija?
Omah mu nang endi?
Dima rumah angku tingga?
Bumi Anjeun teh di palih mana?
Sudah Makan?
Ka Lheeuh?
Sampun ngajeng?
Wis mangan?
Alah makan?
Atos Tuang?
Terimakasih
Terimoung Ganaseh
Matur Suksma
Matur Suwun
Tarimo kasi
Hatur Nuhun
Sampai jumpa
Sampoe Merumpoklom
Benjang kacunduk malih
Pareng rumiyin
Sampa Sua
Dugi Teupang
Dari mana?
Dari Pane?
Uling Dija?
Seko Endi?
Darima?
Atos Timana?




3.2.2        Percakapan dalam Bentuk Perkenalan
Perkenalan dalam Bahasa Aceh
Dinda  : (Sinyom). Loen Dinda. Nan droeneuh soe?
 {(Tersenyum). Saya Dinda. Siapa namamu?}
Andre  : Lon Andre.
             {Saya Andre.}
Dinda  : Oh, Andre. Pat Andre neuduek rumoh?
             {Oh, Andre. Rumah Andre di mana?}
Andre  : Loen ban minah that Rot Sunda ba’ Rot Cikutra. Pat Dinda neuduek rumoh?
             {Saya baru pindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Rumah Dinda di mana?}
Dinda  : Rumoh loen toe jih Cicaheum.
            {Rumah saya dekat di Cicaheum.}
Andre  : Jeut, saleum kenal. Sampoe merumpoklom Dinda.
             {Ok, salam kenal. Sampai jumpa Dinda.}
Dinda  : Sampoe merumpoklom Andre.
             {Sampai Jumpa Andre.}


Perkenalan dalam Bahasa Bali
Dinda  : (Mekenyem sabit). Tiyang Dinda. Nyen adan ragane?
 {(Tersenyum). Saya Dinda. Siapa namamu?}
Andre  : Tiyang Andre.
             {Saya Andre.}
Dinda  : Oh, Andre. Nyen umah Andre ling dija?
             {Oh, Andre. Rumah Andre di mana?}
Andre  : Tiyang anyar kisid saking Majalan Sunda ring Majalan Cikutra. Nyen umah Dinda ling dija?
             {Saya baru pindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Rumah Dinda di mana?}
Dinda  : Umah tiyang nampek ring Cicaheum.
            {Rumah saya dekat di Cicaheum.}
Andre  : Inggih, rahajeng kenal. Benjang kacunduk malih Dinda.
             {Ok, salam kenal. Sampai jumpa Dinda.}
Dinda  : Benjang kacunduk malih Andre.
             {Sampai Jumpa Andre.}



Perkenalan dalam Bahasa Jawa
Dinda  : (Mesem). Kulo Dinda. Jeneng mu sopo?
 {(Tersenyum). Saya Dinda. Siapa namamu?}
Andre  : Kulo Andre.
             {Saya Andre.}
Dinda  : Oh, Andre. Omah Andre nang endi?
             {Oh, Andre. Rumah Andre di mana?}
Andre  : Kulo enggal mentas saking Jalan Sunda  nging Jalan Cikutra. Omah Dinda nang endi?
             {Saya baru pindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Rumah Dinda di mana?}
Dinda  : Omah kulo parek nang Cicaheum.
            {Rumah saya dekat di Cicaheum.}
Andre  : Inggih, salam kenal. Pareng rumiyin Dinda.
             {Ok, salam kenal. Sampai jumpa Dinda.}
Dinda  : Pareng rumiyin Andre.
             {Sampai Jumpa Andre.}



Perkenalan dalam Bahasa Minang
Dinda  : (Sanyum). Ambo Dinda. Sia namo wa’ang?
 {(Tersenyum). Saya Dinda. Siapa namamu?}
Andre  : Ambo Andre.
             {Saya Andre.}
Dinda  : Oh, Andre. Dima rumah angku tingga Andre?
             {Oh, Andre. Rumah Andre di mana?}
Andre  : Ambo bapindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Dima rumah angku tingga Dinda?
             {Saya baru pindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Rumah Dinda di mana?}
Dinda  : Rumah ambo deka di Cicaheum.
            {Rumah saya dekat di Cicaheum.}
Andre  : Ok, Selamek kena. Sampa sua Dinda.
             {Ok, salam kenal. Sampai jumpa Dinda.}
Dinda  : Sampa sua Andre.
             {Sampai Jumpa Andre.}



Perkenalan dalam Bahasa Sunda
Dinda  : (Seuri), Abdi Dinda. Saha nami anjeun?
 {(Tersenyum). Saya Dinda. Siapa namamu?}
Andre  : Abdi Andre.
             {Saya Andre.}
Dinda  : Oh, Andre. Bumi Andre teh di palih mana?
             {Oh, Andre. Rumah Andre di mana?}
Andre  : Abdi enggal pindah ti Jalan Sunda ka Jalan Cikutra. Bumi Dinda di mana?
             {Saya baru pindah dari Jalan Sunda ke Jalan Cikutra. Rumah Dinda di mana?}
Dinda  : Bumi Abdi mah cakeut di Cicaheum.
            {Rumah saya dekat di Cicaheum.}
Andre  : Ok, salam kenal. Dupi teupang deui Dinda.
             {Ok, salam kenal. Sampai jumpa Dinda.}
Dinda  : Dupi teupang Andre.
             {Sampai Jumpa Andre.}



3.2.3        Kosakata
Bahasa Indonesia
Bahasa Aceh
Bahasa Bali
Bahasa Jawa
Bahasa Minang
Bahasa Sunda
Makan
Pajeuh
Ngajeng
Mangan
Makan
Tuang
Minum
Jeib ei
Nginem
Ngombe
Minum
Eeut
Ibu
Ma
Biyang
Mbok
Amak
Emak/Pun Ibu
Bapak
Abon / Bapak
Aji
Bapa
Abak
Abah/Pun Bapak
Adik
Adek
Adi
Adi
Adiak
Rayi
Kakak
Kak / Abang
Mbok / Beli
Mbakyu / Mase
Unii / Uda
Teteh / Raka
Saya
Loen
Tyang / icang
Kulo
Ambo / Denai / Awak / Aden
Abdi
Rumah
Rumoh
Umah
Omah
Rumah
Bumi/Rorompok
Kantor
Kantoe
Kantor
Tempat Gawe
Kantua
Bumi Padamelan
Sudah
Kahleuh
Suud
Sampun
Alah
Atos
Belum
Gohlom
Konden
Dereng
Alun
Teu Acan
Laki – laki
Ureung Agam
Muani
Lanang
Laki – laki
Pamegeut
Perempuan
Ureung Inong
Lua
Wedok
Padusi
Istri
Benar
Betoi
Sajan / Beneh
Bener
Bana
Leres
Salah
Salah
Iwang
Salah
Salah
Lepat
Ya
Jeut
Inggih
Ya
Iyo
Muhun
Tidak
Nyo / H’an
Ten
Ora
Indak
Sanes
Kamu
Droekeh
Cai
Sampean
Wak / Ang
Anjeun
Maaf
Ampon / meu’aih
Ampura
Hampura
Maap
Hapunten





3.3      Peran Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia
Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia ini nantinya akan membantu masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi dengan sesama warga Indonesia yang beranekaragam suku dan bahasanya.
Selain  itu dapat memberi ilmu dan pengetahuan baru untuk bahasa dari daerah lain di Indonesia sehingga negara ini semakin cerdas dan mencintai ragam bahasanya.














BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi lisan oleh alat ucap manusia. Dalam mempelajari bahasa kita akan mengenal komunikasi yang berarti suatu interaksi. Interaksi kita harus dalam satu konteks bahasa yang sama.Indonesia yang beranekaragam bahasanya menimbulkan pengaruh yang buruk untuk komunikasi antar warga negara (diskomunikasi).
Untuk mengurangi diskomunikasi dibuat Kamus Ringkas 5 Bahasa Daerah Indonesia agar ragam bahasa bisa tetap di jaga dan komunikasi antardaerah tidak lagi terbebani perbedaan bahasa.
4.2 Saran
Menurut saya kamus ini kurang sempurna karena masih ringkas sekali isinya. Saya harap ada yang bisa menambahkan lagi referensi kata maupun bahasa daerah lainnya.
4.3 Daftar Pustaka
Kariem, M. (2013, Mei). Blogspot. Diambil kembali dari Baca sejarah.
Sugiyono. (2016). Perlindungan Bahasa Daerah. Korpus.
https://www.google.com/search?q=bahasa+aceh&ie=utf-8&oe=utf-8
https://id.wiktionary.org/wiki/Wiktionary:Daftar_Swadesh_Bali
http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php
http://www.andreasharsono.net/2009/09/bagaimana-berbicara-bahasa-padang.html
https://www.google.com/search?q=bahasa+sunda&ie=utf-8&oe=utf-8


Komentar